Lailatul Qadar adalah malam yang amat mulia. Manusia tidak dapat membayangkan betapa mulianya. Karena itu, ketika menjelaskan al-Qur’an mendahulukan ungkapan Wa ma Adraka/dan apakah yang menjadikan engkau siapa pun engkau mengetahui apakah Lailat al-Qadar? yakni Engkau—siapa pun engkau—tidak mampu mengetahui dan menjangkau secara keseluruhan betapa hebat dan mulia malam itu.
Kata-kata yang digunakan manusia tidak dapat melukiskannya dan nalarnya pun sukar menjangkaunya. Namun demikian, ini bukan berarti bahwa malam mulia itu tidak dapat 'ditemui atau menemui seseorang selain Rasul Saw. Sebab kalau demikian, mengapa Rasul Saw menganjurkan umatnya untuk mempersiapkan diri menyambutnya dengan memperbanyak i'tikaf dan ibadah, khususnya pada malam-malam ganjil setelah dua puluh hari Ramadan. Demikian, wallahu a'lam.
(M Quraish Shihab, Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar